• +628115711132
  • invictus93@cukelingkumang.com

Seperti yang kita ketahui, lebah adalah penghasil madu. Namun lebah tak hanya menghasilkan madu, ia juga menghasilkan produk sampingan yang bernilai tinggi. Produk sampingan itu seperti malam (lilin lebah), perekat lebah, royal jelly (susu madu), dan tepung sari. Madu merupakan bahan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan. Sedangkan royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, serta bahan campuran kosmetika. Oleh karena manfaatnya yang tinggi, maka tak heran jika harga royal jelly lebih mahal daripada harga madu.

Produk sampingan seperti tepung sari (polen) terkandung sumber protein, lemak, sedikit karbohidrat, dan mineral-mineral. Polen dapat dipakai sebagai campuran bahan obat-obatan atau kepentingan farmasi. Sedangkan lilin lebah bermanfaat dalam sektor industri farmasi, kosmetika, dan batik tulis. Selaanjutnya adalah propolis (perekat lebah) bermanfaat untuk menyembuhkan luka, penyakit mulut dan kuku sapi, membunuh virus influensa, dan membantu penyembuhan penyakit kulit.

Melihat besarnya maanfaat dari produk lebah ini, maka tak mengherankan jika dari dulu hingga kini, permintaan akan madu dan produk lebah lainnya tak pernah berkurang. Sebaliknya semakin meningkat, dan harganya masih tetap tinggi.

Lebah sendiri terdiri dari tiga jenis: lebah jantan, lebah ratu, dan lebah pekerja. Lebah jantan dikenal sebagai lebah pemalas. Mereka hanya melakukan tugas sekali, yaitu mengawini lebah ratu. Itu pun tidak semuanya, hanya seekor saja, yang berhasil terbang menandingi kekuatan lebah ratu.

Berbeda dengan lebah jantan, lebah ratu sepanjang hidupnya hanya bertugas memeriksa lubang-lubang sarang. Sedangkan lebah pekerja adalah lebah yang menanggung beban paling berat. Mereka bertugas menyediakan makanan bagi lebah ratu dan lebah jantan, memelihara telur ratu, merawat dan menyisir lebah ratu, menjaga dan mempertahankan sarang dari serangan musuh, mengatur temperatur dan kelembaban dalam sarang, mematangkan dan menyimpan madu.

Menjawab rasa keingintahuan mengenai cara budidaya lebah, CU Keling Kumang mengadakan pelatihan Budidaya Lebah Madu. Peserta pelatihan ini adalah petani dan staf Self Help Group (SHG). Pelatihan yang diselenggarakan pada 6 Agustus 2018 di Tapang Sambas ini berjalan dengan lancar. Pemaparan teori yang lengkap dengan praktek lapangan ini membuat para peserta begitu antusias mengikutinya.

Supaya peserta dapat mengamati dan menyerap ilmu dengan optimal, dibentuklah kelompok. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda, dan kemudian mempresentasikan hasil pengamatannya. Sehingga seluruh peserta mendapatkan ilmunya secara lengkap mengenai budidaya lebah madu ini. Peserta dibagi menjadi empat kelompok. Adapun tugas dari empat kelompok tersebut adalah, pertama: bagaimana membuat koloni baru, kedua: bagaimana membuat ratu baru, ketiga: bagaimana proses pengecekkan lebah, dan keempat: bagaimana proses memanen lebah.

Para peserta penuh semangat melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh pemandu kegiatan. Bukanlah tanpa alasan, mengapa setiap peserta antusias. Ini merupakan sebuah ilmu baru dan sangat menarik untuk diterapkan di bumi Kalimantan Barat, terlebih bila dikelola oleh pihak CU Keling Kumang. CUKK telah terbukti mampu meningkatkan usaha kelompok petani yang didampingi oleh Self Help Group (SHG). Adapun kelompok yang telah terbentuk, belum ada yang bergerak di bidang budidaya lebah madu. Jika ini diterapkan kepada kelompok petani dampingan SHG, maka diyakini mampu meningkatkan perekonomian kelompok petani.

Para peserta diharapkan mampu mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh dari pelatihan ini. Sehingga memberikan nilai manfaat yang besar bagi petani penggiat lebah madu kedepan. Hingga pada akhirnya dapat meningkatkan penghasilan dan taraf perekonomian menjadi lebih baik.(MN)

Share This