• +628115711132
  • invictus93@cukelingkumang.com

selama dua hari tanggal 23-24 Oktober, Credit Union  Banuri  Harapan  Kita  (CU  BHK)  melakukan  studi banding  di  Credit  Union  Keling  Kumang  (CUKK). Rombongan studi banding yang dipimpin oleh Pengurus Yulius Kurniawan dan General Manager Agustinus ini, berjumlah 10 orang.

Didirikan pada 10 Juni 1995 dan berkantor pusat di Batang Tarang Kabupaten Sanggau, CU BHK telah memiliki 25 kantor pelayanan dengan jumlah anggota lebih dari 35 ribu orang. Kata Banuri itu sendiri, adalah akronim dari Membangun Manusia Mandiri. Pertemuan dua CU ini ibarat pertemuan dua saudara sepupu karena sama halnya dengan Keling Kumang, CU BHK merupakan juga anggota dari Pusat Koperasi Kredit Khatulistiwa (Puskhat).

Banyak hal yang dibahas, digali dan didiskusikan dalam studi banding ini diantaranya tata-kelola kredit, human capital management, key performance indicator, social performance management, dan self help group.

Usai sambutan dari Plt. Managing Director Keling Kumang Group, Hilarius Gimawan dan Anggota Pengurus Atanasius, secara bergantian para kepala departemen dan para kepala bidang pihak tuan rumah mempresentasikan profil CU-nya masing-masing dilanjutkan dengan presentasi materi yang ingin dipelajari di CUKK. Presentasi dilakukan secara bergantian selama dua hari. Tuan rumah yang memberikan presentasi, adalah Itoi Thomas Aquino Departement Manager Human Capital Management, Paskalis.MY Departement Manager Social Performance Management, Adrianus Somek Financial Manager CUKK dan Melkyor Akwila Kepala Unit Self Help Group. Sesi tanya jawab, didampingi langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) CU Keling Kumang, Valentinus seusai kegiatan.

General Manager  CU BHK Agustinus, menyampaikan kesan-kesannya selama dua hari di Keling Kumang. Ia mengatakan, CU BHK mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi informasi. Pada intinya, CU BHK ingin terus belajar guna meningkatkan kapasitas aktivis dan pengembangan anggota CU BHK.

“Selama ini kami menganggap CU BHK sudah cukup baik. Ternyata setelah melihat perkembangan Keling Kumang, kami menyadari bahwa kami masih belum cukup baik. Semoga, apa yang kami dapatkan disini segera dapat kami implementasikan di CU BHK,” ucap Agustinus.

Sementara itu CEO CUKK Valentinus justru mengakui bahwa apa yang sudah dilakukan di CUKK ini adalah juga hasil dari belajar dan studi banding di banyak tempat. Termasuk di CU-CU yang ada di Asia Tenggara, seperti di Kamboja dan Vietnam.

Valentinus juga mengakui, bahwa meskipun sistem di CUKK sudah berjalan dengan baik, namun masih banyak yang harus disempurnakan sesuai dengan tuntutan zaman dan situasi eksternal. Dirinya juga mempersilahkan, CU BHK hanya mengambil yang dianggap baik dan cocok bagi CU BHK, sekaligus mengajak untuk dapat maju bersama.

Usai penutupan acara, rombongan juga berkesempatan untuk meninjau semua ruangan Depertemen-departemen di Kantor Sentral CUKK. Kemudian sambil kembali ke Batang Tarang, sempat meninjau Koperasi 52, Department Store di KM 7, dan pos self help group di Desa Gernis dan terakhir meninjau Kantor Pusat CUKK di Tapang Sambas.

Studi banding ini, telah menambah deret-panjang daftar Koperasi/CU yang melakukan studi banding ke Keling Kumang. Baik Koperasi yang berasal dari dalam negeri, maupun yang berasal dari luar negeri.

Delapan CU yang pernah melakukan studi banding di CUKK yaitu dari dalam negeri, tercatat ada CU Pancuran Hidup dari Pekanbaru, Riau, KSP Wisuda Guna Raharja (Wigura) dari Pulau Bali, Koperasi Syariah BMT ItQan dari Bandung, Koperasi Sekunder Puskopdit Lampung, CU Mitra Mandiri dari Muara Wahau Kutai Timur Kalimantan Timur, Koperasi Swastiastu dari Singaraja Provinsi Bali dan CU Mura Kopa dan yang lainya.

Sedangkan Kunjungan dari luar negeri, yang merupakan tour of duty Government to Cooperative (G to C), adalah rombongan Kementerian Ekonomi dari Republica a Democratica de Timor Leste (Ministerio da Economia e Desenvolvimento Direccao Nacional Das Cooperativas). Kemudian, disusul dengan kunjungan Microfinance Moris Rasik, yang juga dari Timor Leste. (Kris Lucas)

Share This