• +628115711132
  • invictus93@cukelingkumang.com

Arbudin : Keling Kumang Memberikan Kontribusi Besar Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Meski baru berusia lima bulan sejak berdisi pada pada 1 Oktober 2021, Koperasi Produsen Keling Kumang Agro (KKA) KKA berani menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2021 pada tanggal 25 Maret 2022 di Serantung Water Park yang merupakan RAT perdananya. Ini menunjukan kesungguhan pengurus, pengawas serta segenap manajemen untuk menerapkan tata-kelola koperasi yang baik dan sehat.


Tidak heran, setelah mendengar berbagai laporan dari Manager dan Ketua Pengurus KKA, Kepala Dinas Perdagangan Perindusterian Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kabupaten Sintang Arbudin mengatakan, “Mendengar nama Keling Kumang saja, baginya sama dengan mendengar sebuah kisah sukses luar biasa." Sebagaimana sejarahnya, Keling Kumang hingga saat ini telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sintang dan Kalimantan Barat. Melalui RAT KKA dirinya mendapat informasi luar biasa, dimana Keling Kumang telah memberikan kontribusi di bidang pertanian yang lebih luas. Dikatakan Arbudin KKA sudah menyiapkan berbagai keperluan bidang pertanian hingga menyiapkan lembaga pendidikannya. Tentu ini memberikan dampak dalam proses pemberdayaan masyarakat di Sintang dan Kalimantan Barat. Oleh sebab itu pemerintah kabupaten Sintang memberikan apresiasi atas perkembangan yang diberikan Keling Kumang disektor ekonomi kerakyatan.


Itoi Thomas Aquino, Manajer KKA mengatakan KKA sudah ada sejak tahun 2012 berbentuk Koperasi 77 (K77). Dalam perkembangannya, K77 kemudian digabungkan dengan Koperasi 52 (K52) menjadi Koperasi Konsumen Keling Kumang Union (KKU). Kemudian KKU dimekarkan lagi dan lahirlah KKA. Spin-off melahirkan spin-off lagi. Dilaporkan Itoi, bahwa anggota KKA adalah para staf Gerakan CUKK sebanyak 777 orang. Anggota di kelompok para pengurus, pengawas di semua unit dalam gerakan ada sebanyak 26 orang sehingga jumlahnya menjadi 803 orang. Itoi juga melaporkan jumlah aset KKA per Desember 2021 sebesar: Rp 26.710.588.059,- KKA mengelola sejumlah unit usaha di bawahnya. Diantaranya, KK Agrotani; pengadaan saprotan; KK Demplot perkebunan, peternakan; KK Aren, mengelola gula aren kemasan; KK Agrowisata, pelatihan petani, rumah bibit dan rumah produksi kakau, menyiapkan bibit kakau, mengolah kakau siap konsumsi, pendampingan petani kakau.


“Dibawah naungan KKA juga ada Aliansi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang. KKA melakukan pendampingan petani untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan membentuk Palm Oil Patnership,” papar Itoi. Ditempat yang sama, Ketua Gerakan CUKK Stefanus Masiun melaporkan bahwa perlunya koperasi khusus sebagai wadah para aktivis, karena kita menjadi pelaku untuk mensejahterakan orang banyak. Kalau aktivis sebagai pelaku utama mensejahterakan orang banyak tidak sejahtera terlebih dahulu, maka ini menjadi paradoks. Spin-off ini bukan hal yang baru, hanya istilahnya saja yang baru. Nenek moyang kita dahulu juga sudah melakukannya, seperti tanaman tumpang sari. Ada tanaman utama dan tanaman lainnya yang ditumpangkan,” ucap Masiun.


Secara keseluruhan, acara RAT ini berjalan dengan lancar. Mulai dari penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas, penyampaian Pola Kebijakan dan pengesahan Program Kerja Tahun 2022. RAT dipimpin oleh Ketua Pengurus Mikael, Sekretaris Neli, Bendahara Sivanus Sopian. Dari jajaran pengawas Ketua Dominikus, Sekretaris Wiwin Febrianti dan bendahara Atanasius. Manager KKA Itoi Thomas Aquino turut mendampingi pengurus dan pengawas. (***)

Share This