• +628115711132
  • invictus93@cukelingkumang.com

Credit Union Keling Kumang hadir 25 tahun lalu di tanah Kalimantan Barat dengan visi dan misi yang tajam. Sisi kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, salah satunya ekonomi lemah walau pun sumber daya alam yang tersedia. CUKK memberikan kesadaran dan bantuan untuk bangkit dari kondisi tersebut.

Helena Maria Cerembang  atau akrab disapa Mak Gayu adalah salah satu anggota CUKK BO Sungai Utik. Perempuan asal Dusun Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kabupaten Kapuas Hulu mengalami kondisi tersebut. Ia masuk menjadi anggota dan mendapatkan pembelajaran baik mengenai keuangan.

Perempuan kelahiran 21 Juli 1976 tinggal di Rumah Betang  Bilik 28. Rumah adat asli wilayah setempat. Ia tinggal bersama suami dan  memiliki 5 orang anak, yang terdiri dari 1 laki-laki dan 4 perempuan.  Hidup berumah tangga mengharuskan suami-istri ini bekerja memenuhi kebutuhan makan, pendidikan, dan hal lainnya.

Istri dari Bartolomius Rodes menceritakan bahwa tak mudah untuk mencari selembar uang atau sesuap nasi. Semuanya harus melewati suka dan duka. Bekerja sebagai petani karet tidaklah mudah. Harga selalu menjadi permasalahan yang tiada henti. Walaupun memiliki banyak lahan karet, tetap saja merasa rugi bila sudah dipanen karena harga tak sebanding. Banyak petani yang terus mencari sampingan untuk menopang biaya-biaya lainnya.

Pak Gayu merupakan keturunan Dayak Ahe yang berasal dari Kabupaten Landak. Saat ini bekerja sebagai TKI di Malaysia. Awalnya hanya ingin coba-coba, setelah ditawarkan oleh teman-temannya. Namun akhirnya bekerja menetap di Malaysia mulai tahun 2013 berjalan sampai sekarang. Pak Gayu akan pulang kampung di saat Gawai Dayak tiba dan kembali ke Malaysia setelah urusan seperti pekerjaan ladang di kampung selesai.

Apakah Mak Gayu tak bekerja dan hanya mengharapkan gaji suami? Tidak. Perempuan kelahiran Sungai Utik 21 Juli 1976 ikut bekerja. Ia mencari pendapatan dengan membuat kue. Kue dititip ke sekolah, warung terdekat, bahkan dijual di rumahnya sendiri.

Ia juga bekerja sebagai perajin tikar dan tas purun (sejenis tas anyaman) yang terbuat dari bemban dan rotan. Harga tikar berkisar di atas Rp100.000,- tergantung tingkat lebar dan motifnya. Sama halnya dengan tas purun yang dibuat dan dijualnya. Harga tas kecil muatan ponsel atau uang berkisar Rp 30.000,- . Tergantung lagi besar kecilnya tas yang dibuat atau orderan dari pembeli.

Dusun Sungai Utik mendapat bantuan kerja sama Credit Union Keling Kumang bersama Keling Kumang Group dan Millennium Challenge Account Indonesia. Bantuan berupa perbaikan atau renovasi WC dan kamar di setiap rumah serta lingkungan sekitar. Tempat ini menambah daya tarik bagi turis atau pengunjung.

Nicholas Saputra dan Agung Hercules menjadi contoh artis yang pernah berkunjung. Discovery Channel pernah datang untuk meliput Sungai Utik. Bahkan dusun yang mayoritas Dayak Iban, sering menjadi tempat syuting para pengunjung. Tak kalah menariknya, maskapai penerbangan nasional yaitu Garuda Indonesia memiliki majalah (sebut:Colours) yang memuat pemandangan menarik dari dusun penerima sertifikat ekolabel dari Menteri Kehutanan, MS Ka’ban.

Mak Gayu beserta warga lain merasa bersyukur atas perhatian Keling Kumang. Nama besar Keling Kumang di masa lalu memberi dampak besar di masa sekarang. Lihatlah bagaimana mereka membuat Sungai Utik semakin dikenal khalayak ramai baik di dalam Indonesia bahkan luar Indonesia.

Wujud terima kasih mereka adalah terus menumbuhkan semangat ber-cu yang lebih baik. Pasangan suami-istri ini menjadi anggota pada  tanggal 14 Oktober 2008. Empat anaknya pun masuk menjadi anggota Saham-Siska dan Takan. Orang tua mempersiapkan sedini mungkin biaya-biaya yang diperlukan untuk kelanjutan pendidikan. Bagi Mak Gayu, anak-anaknya harus memiliki pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya bahkan dapat memajukan Sungai Utik.

Ibu 5 anak ini sangat senang, bahwa anak sulungnya mendapat beasiswa dari CUKK tahun 2017 dan 2018. Emely Noventus Gayu sedang menempuh pendidikan di Universitas Tanjung Pura Pontianak, jurusan matematika. Gayu, panggilannya, sering mendapatkan peringkat 1 atau 2 mulai dari SD sampai SMA.

Anak ke dua juga tak kalah karena sering mendapatkan peringkat 1 atau 2 saat SD dan SMP. Anak ketiga dari pasangan ini hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SD. Anak keempat bernama Angelina Febria Pundut sedang duduk di Paud B yang berada di Dusun Sungai Utik. Anak bungsu atau ke lima bernama Maria Meileni lahir pada 23 Mei 2018.

Banyak manusia tidak peduli akan hal-hal yang sulit dijangkau. Lembaga, organisasi, atau pun pemerintah kadang kala menganggapnya remeh. Padahal tidak ada yang sulit bila ingin melakukannya dan terus berusaha.

Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Dimana CUKK berpijak, disitulah CUKK disanjung. Pertolonganya luar biasa bagi anggota, membawa perubahan pola pikir, ekonomi bahkan wilayah tersebut. Sejauh apa pun CUKK beserta anggotanya berada, semampu mungkin akan dibantu karena CUKK menjangkau yang tak terjangkau. Salam Invictus!(LSM)
Share This