• +628115711132
  • invictus93@cukelingkumang.com

Osop, pria kelahiran Libu 40 tahun silam ini memiliki seorang putri, dari pernikahannya dengan Agnes Noria. Putrinya, Ria Supiawarni saat ini sudah kelas tujuh SMPN 01 Nanga Tebidah. Osop menjadi anggota CUKK sudah terhitung lima tahun sejak 11 Maret 2013. Awal menjadi anggota, beliau hanya memiliki saham sebesar Rp. 350.000,-.

Saat itu Osop hanya bekerja sebagai penyinso kayu dan istrinya bekerja menyadap karet. Hasil dari pekerjaan mereka sangatlah minim untuk biaya hidup. Selama 10 tahun berkeluarga Ia beserta istri dan anaknya tinggal bersama mertuanya. Bermodal kegigihan, beliau membangun rumah semi permanen di Desa Entogong. Mereka hidup mandiri dan merintis usaha dagang di rumah pribadi.

Osop adalah anggota yang sangat loyal pada CUKK, sehingga setahun kemudian Ia direkrut menjadi motoris pelayanan. Ia bersama aktivis Branch Office (BO) Tebidah melayani anggota di jalur Kayan. Dalam pelayanannya beliau dikenal sebagai sosok yang ringan tangan. Masyarakat mengenalnya sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Osop terlibat aktif dalam organisasi gereja dan kini Ia tercatat sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP) Salib Suci Nanga Tebidah.

Pada Juni 2015 beliau mengajukan pinjaman sebesar Rp. 5.000.000,- untuk membeli speedboat baru. Sedangkan speedboot yang lama tak bisa lagi digunakan untuk pelayanan. Pinjaman ini dikembalikan dalam jangka waktu lima tahun. Namun pinjaman pertamanya ini lunas dalam waktu dua bulan. Lancarnya pembayaran pinjaman Osop tak lepas dari kegigihannya dalam bekerja.

Osop mengajukan pinjaman kedua kalinya pada Agustus 2015 sejumlah Rp. 7.500.000,- untuk menambah modal simpanan. Seperti angsuran pinjaman pertama, Osop lagi-lagi hanya memerlukan waktu 10 bulan untuk melunasinya. Dengan modal simpanan yang sudah terkumpul, Osop mengajukan pinjaman ketiga sejumlah Rp. 15.000.000,- dengan tujuan membeli bibit sahang dan menambah modal simpanan. Pinjaman ketiga ini dilakukan Osop pada Mei 2016.

Setahun kemudian tepatnya pada Mei 2017, pinjaman ketiga kalinya pun lunas. Osop kemudian mengajukan pinjaman lagi sejumlah Rp. 120.000.000,-untuk mengembangkan usaha yang telah lama dirintisnya dan membangun usaha baru yaitu jual beli kulat karet. Pinjaman ini masih dalam proses pembayaran angsuran, dan Osop masih tercatat sebagai anggota loyal CU Keling Kumang yang membayar angsuran pinjaman secara Tepat Waktu dan Tepat Jumlah (TWTJ).

Kehidupan Osop dirasakan lebih baik setelah ia bergabung menjadi anggota CUKK. Dalam pelayanannya CUKK tidak hanya menyediakan keuangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, namun juga mendidik anggota agar memiliki jiwa pengusaha (entrepreneur). Tidak ada alasan untuk tidak sukses jika anggota ber-CU dengan sungguh-sungguh. CUKK adalah sarana menuju kesuksesan dan sudah membuktikan dirinya mampu meningkatkan standar hidup dan menurunkan kemiskinan.(VSE)

Share This